Jakarta, NARASI dan Kontra Narasi terus terjadi. Apakah “Indonesia Gelap” atau “Indonesia Terang” saling beradu argumentasi. Ada lagi tagar “Kabur Aja Dulu”. Kelompok kontra terhadap “Indonesia Gelap” mengatakan, “Yang gelap itu lu aja.”

Presiden Prabowo Subianto pun terpancing berkomentar, “Kok bisa ada yang menyebut Indonesia gelap”. Padahal, menurut kajian lembaga internasional, Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi kelima dunia.

Yang kontra terhadap tagar “Kabur aja dulu” menyebut kelompok ini tidak nasionalis. Ada juga wakil menteri yang dulu aktivis dan pendukung Jokowi, Immanuel Ebenezer berkomentar, “Kabur saja, nggak usah balik lagi.” Ada juga yang mengimbangi dengan tagar “kerja saja dulu”. Raffi Ahmad utusan khusus presiden, mengganti pagar tandingan: “pergi migran, pulang juragan”.
Ramai sekali perang tagar di media sosial.

Namun, realitas sosial menemukan jalannya sendiri. Di antara tagar “Indonesia Gelap,” “Indonesia terang” dan “Kabur Aja Dulu” itulah, realitas bersuara.

Bagi saya #IndonesiaTetapTerang” negara Indonesia yang maju, berpendidikan dan berinovasi, serta memiliki masa depan yang cerah, dan Sumpah Pemuda di cetuskan untuk Petarung bukan Mental Kerupuk #KaburAjadDulu bukan Solusi hadapi Tantangan.

Narkoba Gelap: Penggunaan narkoba dapat menimbulkan berbagai konsekuensi negative, mulai dari gangguan fisik, mental, hingga sosial. Ketergantungan pada zat-zat ini sering kali menyebabkan kerusakan permanen pada organ tubuh, memperburuk kondisi kesehatan mental hingga memicu perilaku berisiko yang berdampak buruk bagi kehidupan sehari-hari dan pastinya masa depan suram/gelap.

Berhati-hatilah dengan narkoba, karena banyak cara untuk merusak generasi bangsa demi mencapai tujuannya. Mari Kita jaga dan awasi anak didik dari bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan untuk memajukan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat terealisasikan dengan baik.

Penulis by: Rizal_2025