2023; Bergaul Namun Tak Melebur!

0 Comments

 

Jakarta, 30/12/2022. Sebelum kita berpindah dari satu tempat ke tempat yang baru, ada satu hal penting yang harus kita semogakan, yakni berada di lingkaran orang-orang yang baik. Kita tentu punya penilaian tersendiri tentang baik buruknya orang-orang di lingkungan kita, tergantung bagaimana kita memandang makna ‘baik’ itu sendiri. Apabila kita mampu open minded dengan apa yang kita hadapi, kita takkan mudah menganggap seseorang itu buruk, justru kita bisa belajar banyak ‘kebaikan’ dari sana.

Well, berupaya tegak di lingkungan homogen memang terasa mudah; memiliki pemikiran yang sama, tujuan yang sama, dengan jalan yang sama pula. Lain halnya berada di lingkungan heterogen. Kita akan dapati banyak perbedaan; cara pandang, pola pikir, pemahaman agama, pergaulan, gaya hidup, dan masih banyak lagi. Dimanapun kita saat berada di lingkungan heterogen, jangan melepas identitas kita sebagai seorang muslim atau non muslim masing-masing yang kita yakini, jangan takut tidak diterima di sebuah lingkungan, tak perlu malu menjadi diri sendiri. Kalau kita berusaha menerima mereka dengan pandangan objektif, mereka juga akan mampu menerima kita. Kalau kita berlaku baik, merekapun juga akan demikian. Sebab, perilaku seseorang pada kita merupakan cerminan dari perilaku kita juga.

Tetap Bergaul/Berbaur, namun tak ikut melebur. Sebab apa? Kita sebagai makhluk sosial, tak mungkin lepas dari komunikasi dan interaksi. Namun barangkali, ada batasan-batasan yang perlu kita garisi untuk berhenti dan tidak kita lewati; ada beberapa hal yang tidak bisa kita ikuti. Sebuah rasa syukur tersendiri, ketika kita berteman dengan orang-orang yang berbeda, namun mereka tak terlalu mempermasalahkan perbedaan. Kita punya jalan masing-masing, kita punya keyakinan tersendiri. Kita bisa berteman dengan siapapun dan menjadi diri sendiri, tanpa mengubah apa yang kita pegang selama ini. Hindari hal-hal buruk yang menyesatkan masa depan kita dan generasi kita kedepan. Pengalaman hidup yang takkan pernah terlupa. Setiap rangkaian perjalanan yang ada, menjadikan banyak pelajaran kita terima, hingga terhatur syukur atas nikmat dariNya.

Penulis by; Rizal (Ketum GAPPANA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *